Karya Cerpen Pertamaku! Kisah Cinta Pertamaku Yang Bertepuk Sebelah Tangan!

Assalamu’alaikum.wr.wb

cerpen kisah cinta pertamaku

Selamat malam sobat Onwap Blog’s, kali ini saya ingin berbagi sebuah cerpen karya saya beberapa tahun lalu yang saya tulis di catatan facebook saya dengan judul ” cinta pertamaku “. Ada yang unik di cerpen yang saya buat ini, entah kebetulan atau memang takdir namun nama tokoh wanita utama dalam cerita tersebut hadir baru-baru ini di hidup saya dan membuat hidup saya lebih berwarna.

Saya mencoba membagikannya di blog ini untuk berbagi saja kepada pembaca setia blog ini, bahkan saya akan dengan senang hati apabila kalian nantinya mau memgomentati cerpen sederhana yang sudah lama saya buat ini. Okelah, langsung saja ya? Berikut adalah cerpen dengan judul ” Cinta Pertamaku ” karya Imam Suhadi ( Onwap Blog Owner ) :

[ *** Cinta Pertamaku *** ]

Pagi yang Cerah untuk awali pagi, bergegas aku mengendarai mobil kesayanganku menuju tempat dimana manusia dan komputer saling berinteraksi, jemari seolah menari diatas Keyboard dan Mata menatap layar Monitor berisi tugas-tugas yang harus kuselesaikan sebelum jam makan siang. Begitulah hidupku, membosankan dan monoton, terjebak dalam rutinitas yang membuatku seperti robot yang diperbudak.

Akhirnya pukul 12 tiba, itu tanda saatnya istirahat, melepas penat dan pusing oleh tugas kantor yang membuat kepalaku seakan mau PECAH. Segera aku membereskan meja kerjaku dan bergegas ke Warung makan langgananku, “Warung Makan Tambal Perut”. Kenapa menjadi tempat makan Favoritku? Karena menu disini lengkap, enak dan tentunya murah Meriah. Hehehehe…

Sambil menunggu makanan datang, tanpa sadar aku melamun. Entah darimana datangnya, tiba-tiba ada seorang cewek menegurku.

“woy, ngelamun aja kamu ndi!”, tegur cewek itu mengagetkan lamunanku. Setelah menoleh, ternyata cewek itu adalah Lita, teman SMA ku dulu dan My First Love.

“ah kamu ta, mengagetkan aku saja, kalo aku jantungan dan mati,kamu mau tanggung jawab?”, balasku.

“ya gak mau, tanggung aja sendiri!Weeek…”, ledek dia.

Akupun hanya bisa tersenyum menanggapinya, maklum dia dari dulu memang suka bercanda dan usil.

Sebenarnya diam-diam aku suka sama Lita, tapi takut ditolak karena jujur aku belum pernah Pacaran. Boro-boro Pacaran, nembak cewek aja gak berani. Hahahaha….

Malam ini entah kenapa hatiku dag dig dug gak ketulungan, seperti mesin bajaj yang berderu. Rasa ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba, tanpa disangka, besoknya aku bertemu dia lagi di tempat yang sama.

“woy, ketemu lagi nih!”, sapaku.

“iya nih”, kata Lita.

Selesai makan, kuberanikan diri mengajak dia pergi di malam minggu

“besok malam minggu ada acara gak?”, tanyaku.

“enggak”, kata dia.

“Kita keluar yuk, aku punya 2 tiket nonton konser”, balasku lagi

“hah?, beneran? Mau mau mau….”, balas lita

dalam hati aku berkata,”Yes…. yes… yes…”

Mulai hari itu, aku mempersiapkan segala sesuatu untuk nembak Lita. “Diterima atau tidak,bodo’ amat, yang penting ungkapin perasaan dulu.”, pikirku saat itu.

Sebuah boneka Panda mini berwarna pink sudah kusiapkan untuk diberikan kepada Lita.

Malam minggu pun tiba, kujemput Lita di rumahnya. Malam itu aku merasa menjemput seorang bidadari, sungguh Cantik, membuat hatiku berdegup sangat Kencang.

Sesampainya di arena konser, kami bernyanyi, berbaur dengan penonton lainnya menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Sang Penyanyi.

Selesai konser, kuantar Lita pulang.

Turun dari mobil, aku bergegas menghampirinya.

“bentar ta, aku sesuatu yang pengen aku omongin sama kamu.”, kataku.

“apa?”, tanya dia.

“tapi kamu jangan marah ya?”, tanyaku.

“aduh, nyantai aja kali, serius amat”, kata Lita.

“Ta, aku sayang kamu, aku pengen kamu jadi pacar kamu, kamu mau?”, tanyaku sambil meletakkan boneka di tangannya.

“kamu bercanda kan ndi?”, tanya Lita tak Percaya.

“aku serius, aku bener-bener sayang sama kamu”, kata ku meyakinkan.

Dengan perlahan dia melepaskan genggamanku, “maaf ndi, aku tidak bisa, aku sudah punya pacar.”, jawab Lita lirih.

Sungguh pedih rasanya ditolak, hati ini remuk redam, hancur sehancurnya, namun ku tak bisa menyalahkan Lita.

“aku yang salah, seharusnya aku tak menyukai kamu, seharusnya rasa ini kupendam dalam hati”, kataku dalam hati menyalahkan kebodohan diriku.

Seminggu setelah kejadian itu, aku dipindah di kantor cabang yang baru di Bandung.

Dan tak bisa bertemu dengan Lita lagi.

Itu bagus pikirku, karena aku bisa sejenak melupakan kegagalan Cinta pertamaku.

Walaupun begitu, aku tetap bahagia tak memilikimu, karena aku memiliki Cinta untukmu.

I Love You Lita

Quotes:

Ditolak memang sakit, namun tak mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya itu namanya Pecundang

Bagaimana? Alur ceritanya berantakan atau sudah pas? Kalau masih belum sempurna, maklum saja ya? Soalnya cerpen itu saya buat sekitar tahun 2013 atau 4 tahun yang lalu. Silahkan tulis kritik maupun saran di kolom komentar ya? Jika dirasa bagus, akan senang rasanya saya apabila kalian mau share cerpen saya ini.

Wassalamu’alaikum.wr.wb

error: Mau Copas? Hohohohoho.... Tidak Semudah Itu FERGUSO...!!!