Assalamu’alaikum.wr.wb
Di artikel ini saya tidak akan berbagi tips maupun trik kepada pembaca setia Onwap Blog’s, namun lebih kepada menulis ungkapan hati yang tengah patah hati. Kejadian ini baru terjadi kemarin namun perasaan yang ada sudah 6 tahun lamanya bersemayam dalam dada. Dan yang begitu menyakitkan, pada akhirnya ketika diungkapkan secara langsung, yang terjadi adalah sebuah penolakan.
Tak terasa 6 tahun ini berjalan, dalam sebuah perjuangan menggapai hati orang yang benar-benar dicintai. Semua berawal dari 2011 dimana acara Kemah Bakti menjadi saksi awal rasa ini mulai muncul. Pada awalnya biasa saja, namun karena sering memperhatikan lama kelamaan rasa yang pada mulanya hanya setetes air berubah menjadi sebesar ini. Dari tak menanggapi, akhirnya mencoba mengikuti kata hati. Perasaan yang terpendam akhirnya mulai diungkapkan walau secara tak langsung hanya melalui pesan singkat. Namun ternyata, rasa cinta tersebut mendapatkan penolakan. Meski begitu, hati terus bersikeras mencintainya.
Perlahan, mulai berjuang terus mendekati berharap suatu saat hatinya luluh. Minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Pada kenyataannya tak juga pudar rasa cinta yang ada di hati malah semakin besar. Dalam rentang 6 tahun, banyak yang mencoba masuk ke hati ini. Beberapa kali mencoba untuk menata hati agar dapat move on. Kenyataannya? Mereka yang dengan tulus mencinta harus kecewa karena tanpa sadar hanya menjadi pelarianku.
Satu persatu mereka mulai kecewa sedangkan rasa penyesalan terus menghantui karena merasa bersalah bermain dengan hati. Permintaan maaf beberapa kali terlontar untuk memperbaiki semuanya yang telah rusak, ada yang memaafkan namun ada juga yang pergi karena benar-benar terluka. Selalu terbesit dalam hati ini, semoga permintaan maaf yang sudah pernah terlontar mendapatkan maaf dan memutus rantai penyesalan yang sudah terjadi serta tidak dapat terulang kembali.
Memasuki 2017, beberapa hati mencoba masuk kembali. Hati kembali tergoda untuk mencoba kembali, namun trauma masa lalu kembali menghantui. Akhirnya hati yang berusaha masuk itu perlahan menyingkir karena tidak kunjung dapat membuka hati ini yang sudah benar-benar terkunci rapat untuk dia yang dulu pernah menolak dan selalu dinanti.
Berbekal mental dan keyakinan kuat serta pertimbangan yang butuh waktu tidak sedikit untuk memutuskannya, akhirnya berani untuk mengajak bertemu kembali orang yang selalu di hati selama 6 tahun ini. Tujuan jelas, untuk mendapatkan jawaban secara langsung meski kemungkinan untuk diterima sangatlah kecil. Namun itu tetap harus dilakukan untuk segera mengakhiri deja vu masa lalu dan ingin naik level menjadi pria yang benar-benar Gentle mengakui perasaannya. Akhirnya pertemuan tersebut terlaksana meski pada awalnya grogi, perlahan namun pasti perasaan yang telah lama terpendam mulai diungkapkan.
Cerita tentang bagaimana hati ini begitu mencintanya hingga apa yang telah dikorbankan mulai diungkapkan. Jawabannya? ” Terimakasih dan Maaf tidak bisa membalas perasaan yang sama “. Hati hancur berkeping-keping, namun mau tidak mau harus menerimanya. Karena pada dasarnya yang namanya perasaan tidak bisa dipaksakan. Selain itu, di umur 22thn ini harus bisa bersikap dewasa. Harus bisa mengikhlaskan apa yang tidak bisa dimiliki serta diupayakan lagi.
Harapannya adalah semoga di masa yang akan datang Aku & Kamu mampu bahagia dengan pilihan masing-masing. Meski banyak kenangan antara kita, namun biarlah itu disimpan di pojok hati paling dalam agar kelak tak melukai lagi orang yang sudah berusaha masuk ke hati masing-masing. Terimakasih atas 6 tahun ini, dan maaf jika dalam kurun waktu tersebut tidak mampu membahagiakanmu dan lebih banyak terkesan mengganggu dengan segala upaya ku untuk mendapatkan hati mu.
Sekali lagi terimakasih dan maaf untuk semua hal yang terjadi selama 6 tahun ini. Mulai hari ini, hatiku aku kembalikan ke titik nol. Mungkin perlu waktu untuk menata hati lagi untuk ku, namun semoga saja ketika semuanya sudah jelas seperti ini kelak mampu menentukan pilihan terbaik jika ada hati yang berusaha masuk kembali.
Mungkin kisah asmara ini sungguh pilu, dimana sekian tahun mencoba membuktikan dan berjuang tak mampu meluluhkan hatinya. Namun ini bukanlah salah siapa-siapa, karena sekali lagi, ” yang namanya perasaan tidak akan pernah bisa dipaksakan “.
Ijinkan ku menutup buku masa lalu yang sudah terisi namamu dan sulit tuk dihapus. Semoga saja, dengan semua ini diriku bisa mengambil hikmah atas semuanya dan lebih bijak dalam urusan asmara. Terimakasih… Terimakasih… Terimakasih… Semoga kelak aku bisa Move On dan bahagia meski tak bersanding bersamamu.
Sebagai penutup artikel kisah asmara pilu dari seorang Blogger Patah Hati ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan sebuah kalimat penyemangat untuk diri sendiri. ” Perlahan cobalah menata hati yang terlanjur patah hati, berusahalah kembali memperbaiki diri dan sebisa mungkin membuka hati setelah apa yang terjadi, walau tahu kelak akan patah hati kembali jika tidak berhati-hati, namun yakinlah bahwa bahagia di masa yang akan datang itu pasti, asalkan terus berusaha dan berdoa sampai masanya nanti, karena janji Allah tentang Jodoh itu PASTI! ”
Wassalamu’alaikum.wr.wb